-STAIN
Karena belum berani motoran sendiri, suamiku aku sewa jadi
ojek pribadi (wah, ketauan deh…selain ingusan, aku juga ternyata dosen
manja,.heheh). Berangkatlah kami di selasa siang yang terik itu. Hari pertama
mengajar tentunya membuatku berdebar-debar. Oleh karenanya, aku meminta suami untuk menungguiku. Hmmm.. pernah denger gak sih ada dosen yang ngajar sambil ditunggui suaminya di luar kelas? Kalo pernah denger, laporkan segera padaku ya! akan ku nyanyikan lagu padanya "You are not alone..." heheheh
Setelah dinanti sekian lama,
masuklah mahasiswa pertamaku, 2 wanita. Yang satu berbadan subur, yang satu
berbadan mungil. Seolah-olah si subur ini menghisap seluruh lemak yang dimiliki
si mungil.
Setelah dinanti lagi, tak ada jua yang datang ke kelas.
Perasaan galau dan kacau menghampiriku. Aku cek ulang absensi mahasiswa yang ku
miliki, harusnya ada lebih dari 20 orang. Tapi kenapa hanya 2 orang?
Setelah ku tanya 2 makhluk yang daritadi terpaku melihatku duduk bengong, ternyata si mungil ini hanya menemani si subur! Jadi, hanya ada 1 mahasiswa yang datang ke kelas pertamaku! Huhuh
Setelah ku tanya 2 makhluk yang daritadi terpaku melihatku duduk bengong, ternyata si mungil ini hanya menemani si subur! Jadi, hanya ada 1 mahasiswa yang datang ke kelas pertamaku! Huhuh
Entah salah siapakah ini? Apakah aku yang terlalu rajin?
Apakah mahasiswanya salah liat jadwal? Tapi the show must go on! Dosen ingusan
tidak boleh meler terus.. maka aku tetap mengajar hari itu, meski hanya ada 2
mahasiswa. Biarin deh, semua nama yang ada di absen aku CORET SEMUA! Biar
mereka tau, meski ingusan, aku juga lumayan galak loh! Hohoh
Ternyata asyik juga ya ngajar 2 orang doang! Jadi berasa
ngegosip! Bedanya, yang digosipin kali ini bukan artis, apalagi politik, tapi
grammar! Ya, kita ngobrolin grammar bahasa inggris seolah-olah lagi ngobrolin
anak tetangga yang kece abis..heheh
Bulan pertama yang berkesan lagi adalah seringnya aku
ditegur security kampus! Jadi, jika kamu hendak masuk kampus STAIN, di gerbang
ada security yang memberimu kartu parkir. Dan jika kamu hendak meninggalkan
kampus, maka security standby di gerbang depan untuk meminta kembali kartu
parkir. Itu berlaku untuk mahasiswa saja! Kalo dosen ato karyawan kampus sih
langsung nyelonong aja, gak usah minta kartu parkir.
Karena ngerasa jabatanku di sini sebagai dosen, otomatis
dong aku ga minta kartu parkir. Terus aku juga parkir di tempat khusus dosen.
Ya, biar keliatan gitu kalo aku tuh dosen (sombongnyaaaa…hahah). Tapi entah
kenapa security sering negor aku saat aku tidak meminta kartu parkir. Aku juga
pernah disemprot abis-abisan gara-gara aku parkir di tempat dosen. Aku sering
dicegat saat pulang karena aku tidak mengembalikan kartu parkir. OMG!
Helllooowww… aku tuh dosen tau! Padahal aku tuh udah sering jelasin ke mereka,
“maaf Pak, saya dosen baru..” biasanya mereka akan cengar-cengir malu karena
dah marahin aku. Tapi karena securitynya banyak dan sering gonta-ganti, aku
tetep sering kena semprot. Namun, jauh di lubuk hatiku, aku senang sekali tiap
disemprot security. Tidak diragukan lagi, karena wajahku memang terlalu imut
untuk jadi dosen…hahaha
-STMIK
Karena kampus ini menyelenggarakan TOEFL ITP sendiri, maka
otomatis pelajaran bahasa inggris di STMIK langsung mengacu pada bentuk soal
TOEFL; terutama structure dan listening.
Sebenarnya soal TOEFL structure ini hanya berkisar mengenai
simple present, conditional sentences, elliptical construction, preposition
yang tepat, dan penggunaan to infinitive atau gerund setelah verb tertentu.
Namun karena terlihat tricky dan memang disengaja untuk menjebak, jadi untuk
soal simple present saja, masih banyak mahasiswa yang salah. Padahal rumus
Simple Present itu yang paling mudah diingat; yaitu Subjek + V1, ada penambahan
s/es untuk verbnya jika subjek kalimat tersebut adalah he, she, it. Namun karena
subjeknya sering mengecoh, maka banyak mahasiswa yang masih salah dalam
menjawab, apakah verb-nya harus ditambahi s/es atau tidak.
Mengajar mahasiswa tidaklah terlalu sulit, karna aku hanya
perlu menggali kembali ingatan mengenai pelajaran bahasa Inggris yang telah
mereka pelajari sejak SD. Namun, penggalian ingatan ini nampaknya tidak selalu
berhasil. Sebagian orang yang masih hafal rumuspun terkadang masih suka
gelagapan kalo disuruh bikin kalimat sederhana sekalipun. Mungkin karena
penyampaian bahasa inggris di sekolah sering kali hanya tekstual, tanpa pernah
memberikan mahasiswa kesempatan untuk praktik langsung.
-STIKAP
Bulan ini, saat STMIK dan STAIN sudah memulai perkuliahan,
di STIKAP aku masih berkutat dengan seleksi peserta program. Di sini, aku bukan
pengajar mata kuliah bahasa inggris, tapi program bahasa Inggris; program yang
diselenggarakan untuk mengatrol kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa. Jadi,
STIKAP ingin sebagian mahasiswanya memiliki skill berlebih, terutama dalam
bahasa inggris dan arab. Maka terpilihlah 30 mahasiswa; 15 untuk program bahasa
Inggris dan 15 lagi masuk program bahasa Arab. Dari 15 peserta bahasa inggris,
hanya 3 peserta laki-laki. Sementara dari 15 program bahasa arab, ada 8 peserta
laki-laki. Pak Arif, yang memegang program bahasa Arab dan aku kemudian
menyimpulkan bahwa pria lebih condong memilih bahasa Arab, sementara wanita
lebih memilih bahasa Inggris. Aku kemudian menyimpulkan lebih jauh, apa mungkin
hal ini disebabkan karena wanita Arab itu cantik-cantik dan bule Inggris itu
ganteng-ganteng? Logika berbahasa yang aku paksakan untuk nyambung,heheh
Artikel Terkait
Tidak ada komentar :
Posting Komentar