Kawan, sudahkah kau baca kisahku dalam Part 4 mengenai musim kelabu akan penantian yang menggebu? Jika sudah, baiklah… kulanjutkan kisah piluku itu.
30 April
Daripada
menggantungkan hidup pada kepastian namun sepertinya tidak pasti, aku segera
melangkahkan diri pada tindakan nyata; mengurus cuti Undip. Andaikata tak ada
kampus Amerika sana yang mau menerimaku, setidaknya aku bisa kembali pada
pelukan Mas Undip meski ia pernah kuabaikan satu semester lamanya. Ditemani
suami dan sepeda motor tua, kami merayapi pantura dari Batang menuju Semarang
sejak dini hari.
Dari mulai
staff jurusan, staff fakultas, hingga ketua jurusan bertanya mengapa aku
mengambil cuti. Kujawab saja, “masalah ekonomi." Memang, pada saat itu, dunia perdompetanku
sedang tipis setipis-tipisnya. Untuk makan saja, aku dan suami harus makan
sepiring berdua; dan biasanya nambah hingga tiga kali.
1 Mei
26 tahun
yang lalu aku dilahirkan di tanggal ini. Semestinya hari ini membahagiakan;
setidaknya kejutan spesial dari suamiku. Pagi buta saat ku buka mata; aku terkejut karena tak ada
kejutan, tak ada kado, tak ada kue; yang ada hanya lilin bekas mati lampu.
Suamiku hanya mengucapkan selamat ulang tahun sambil sepintas lalu. Kubuka
Facebook; dari puluhan ucapan yang berdatangan; suamiku tak menulis apapun di dindingku! (Yang
kusadari kemudian; kenapa dia harus menulis di dindingku kalau kami tinggal
sedinding dan seatap?)
Oh…hanya
itu saja kah? Di hari spesial ini, harusnya ia menghiburku! Ia yang paling tau
betapa remuk redamnya mimpi yang sempat kubingkai. Ia yang paling mengerti
mengapa terkadang pandanganku seakan menerawang. Ia yang melihatku setiap jam
membuka email, berharap kabar baik itu datang. Ia yang langsung memahami
mengapa emosiku terkadang naik turun dan moodku seringkali jatuh ke jurang
terdasar.
Dan
seharian itu aku memantapkan hati dan berniat secara sungguh-sungguh dan
menyeluruh untuk tidak berbicara setengahpatahkatapun padanya.
Namun, saat
paginya berniat seperti itu, siangnya tiba-tiba aku melihat bungkusan kado di
kamar. Ingin rasanya mengucapkan terimakasih. Tapi….karena sudah niat ngambek
seharian, aku melanjutkan aksi mengunci mulutku; kecuali untuk makanan (bahkan saat gosok gigipun aku tutup mulut).
2 Mei
Di Jumat
siang yang panas ini,
Dear
Imas,
I am
pleased to inform you that you have received official admission to the Master’s
program in American Literature at Southern Illinois U, Edwardsville.
Congratulations!
ALHAMDULILLAH….