Senin, 23 Agustus 2010

Ada Apa dengan ‘Angel of Home’?

Boleh dibilang kini perempuan mengalami kemajuan yang pesat jika kita melihat begitu banyaknya perempuan yang berkancah hingga di dunia internasional. Siapa yang tak kenal keanggunan Lady Diana, yang kematian tragisnya ditangisi jutaan penduduk bumi? Dengan jiwa pemberontaknya terhadap otoriter kerajaan Inggris, ‘Princess of People’ ini begitu diidolai, bahkan hingga kini. Bahkan meski terkungkung jeruji di rumah sendiri, Aung San Suu Kyi, sang pemimpin demokrasi di Myanmar masih bisa memengaruhi simpatisan dengan caranya sendiri.

Kartini kini boleh mulai berbangga karena jiwa emansipasi yang diusungnya kini mulai berkobar hingga pelosok negeri. Prosentase perempuan yang bekerja kini meningkat drastis. Ruang lingkup perempuan yang dulunya hanya sekitar dapur, sumur dan kasur kini bertambah; atau malah tergerus tergantikan? Tak bisa dipungkiri hampir semua pekerjaan yang dulunya hanyalah ‘male only’ kini bisa dimasuki oleh perempuan-perempuan yang bisa kita sebut ‘career women’. Alasan dibalik pekerjaan, selain karena memang terbukanya kesempatan yang sudah luas adalah mereka harus bekerja demi dapur keluarga karena gaji suami yang tak cukup. Ada juga yang bekerja karena ingin mengaplikasikan ilmu yang didapatnya secara susah di perguruan tinggi. Banyak juga yang bekerja demi menyalurkan kreatifitas yang dimiliki atau bakat yang ‘eman-eman’ kalau dianggurkan begitu saja.